Di sebuah desa kecil di lereng pegunungan Sindoro Sumbing, hiduplah seorang gadis bernama Sari. Sari adalah gadis yang cantik dan ramah. Dia tinggal bersama orang tuanya yang berjualan gorengan di kantin sekolah.
Setiap hari, Sari membantu orang tuanya berjualan gorengan. Dia selalu tersenyum dan ramah kepada para pelanggan. Sari juga sering membantu teman-temannya yang lapar dengan memberikan mereka gorengan gratis.
Suatu hari, ada seorang siswa baru yang pindah ke sekolah itu. Namanya Tegar. Tegar adalah siswa yang tampan dan pintar. Dia juga sangat baik hati.
Tegar sering melihat Sari di kantin sekolah. Dia suka melihat senyum manis Sari dan keramahannya kepada orang lain. Tegar pun mulai tertarik kepada Sari.
Tegar mulai sering mengobrol dengan Sari. Mereka sering berbincang-bincang tentang berbagai hal. Tegar semakin jatuh cinta kepada Sari.
Sari juga mulai menyukai Tegar. Dia suka melihat Tegar yang baik hati dan perhatian. Sari pun merasa senang bisa berteman dengan Tegar.
Suatu hari, Tegar mengajak Sari untuk jalan-jalan.
Tegar: "Sari, mau jalan-jalan nggak?"
Sari: "Mau, Tegar. Ke mana?"
Tegar: "Kita ke taman kota yuk."
Sari: "Oke, ayo."
Mereka pun pergi ke taman kota. Di sana, mereka saling bercerita tentang impian masing-masing.
Tegar: "Sari, aku ingin menjadi dokter."
Sari: "Wah, keren banget. Aku juga ingin menjadi dokter."
Tegar: "Aku ingin membantu orang-orang yang sakit."
Sari: "Aku juga ingin membantu orang-orang yang sakit."
Mereka semakin dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Mereka saling berbagi cerita dan tawa.
Suatu hari, Tegar harus pindah ke kota untuk melanjutkan pendidikannya.
Tegar: "Sari, aku harus pindah ke kota."
Sari: "Kenapa, Tegar?"
Tegar: "Aku harus melanjutkan pendidikan di sana."
Sari: "Oh, begitu. Aku sedih banget, Tegar. Aku tidak ingin berpisah denganmu."
Tegar: "Aku juga sedih, Sari. Tapi kita harus kuat. Aku akan kembali ke sini."
Sari: "Iya, Tegar. Aku akan menunggumu."
Andi dan Sari pun berpisah. Mereka saling berjanji untuk tetap setia. Tegar pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikannya. Dia belajar dengan giat dan akhirnya berhasil menjadi dokter. Setelah lulus kuliah, Tegar kembali ke desa untuk menemui Sari. Dia ingin menepati janjinya untuk menikahi Sari.
Tegar: "Sari, aku kembali."
Sari: "Tegar, aku sangat bahagia melihatmu kembali."
Tegar: "Aku juga, Sari. Aku ingin melamarmu."
Sari: "Aku menerima lamaranmu, Tegar."
Sari dan Tegar pun menikah. Mereka hidup bahagia bersama. Tegar menjadi dokter di kota, dan Sari menjadi bidan di desa itu.
0 Komentar