Kesenggol cinta guru baru (bagian 2)



Photo by Gustavo Fring from Pexels

"Ibu Amelia, silahkan duduk dekat pak Agus" perintah ibu kepala sekolah kepada bu Amelia. "Baik ibu" jawab ibu Amelia dengan sopan. Perlahan ibu Amelia mendekati kursi kosong disampingku. "Minta ijin duduk disini ya pak" kata bu Amelia dengan sopan. "Oh, iya, silahkan" jawabku dengan ramah. Setelah bu amelia duduk, aku segera mengajaknya mengobrol. "Bu, saya kok seperti pernah mengenal ibu ya, kalau boleh tahu, sewaktu tinggal di Temanggung, apakah ibu tinggal di Ngadirejo?" aku bertanya memastikan. "Loh, kok kamu tahu?" tanya bu Amelia keheranan. "Memang kamu tidak ingat ya, sama aku, coba diperhatikan lagi, aku mirip siapa?" kataku. "Coba aku ingat-ingat, kamu Agus, ya, anaknya pak Soleh?" tanya bu Amelia memastikan. "Iya benar aku Agus, teman mainmu sewaktu SD dulu" jawabku. "Oh, aku baru ingat sekarang, soalnya kamu sekarang penampilannya lain. Dulu kulitmu agak hitam sekarang kuning bersih, ganteng lagi" bu Amelia memujiku. Aku tersipu malu dibuatnya. "Sama, kamu sekarang juga cantiik sekali, aku jadi pangling" kataku memujinya balik. Kami berdua kemudian saling bercerita panjang lebar. Kami seperti orang yang sedang kangen lalu bertemu. Kami berdua gembira sekali. Maklum dulu kami berdua adalah teman sepermainan sewaktu kelas 3 SD, namun saat itu harus berpisah karena amel harus pindah sekolah mengikuti orangtuanya yang pindah tugas.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar