Diam-diam mencintaimu




Saat pertama mengenalmu aku masih kelas 1 SMA. Kamu adalah kakak kelasku yang menjadi anggota OSIS waktu itu. Di pagi hari, kamu dan kakak kelas yang lain memandu kami saat MOS. Di sore hari kamu dan kakak kelas yang lain mengajari kami siswa kelas 7 belajar baris-berbaris. Saat itu aku belum begitu memperhatikanmu. Bahkan selama hampir seminggu berkegiatan bersama aku tidak begitu memperhatikan kehadiranmu. Namun, dihari terakhir MOS, ada sesi perform tim baris berbaris anggota Tonti (peleton inti). Saat itu aku tertarik dengan performa baris berbarisnya yang sangat padu dan sangat kompak dan baju seragam yang bagus warna dominan putih, namun aku lebih tertarik lagi pada gadis mungil yang berbaris paling belakang. Ia nampak begitu cantik sekali. Saat itu aku hanya memperhatikannya saja. Saya tahu saat sesi perkenalan bahwa namanya Dewi. Hmm, nama yang pas sekali sesuai orangnya.

Setelah masa MOS berakhir sedikit-demi sedikit aku mencari info tentangnya. Ternyata ia ada di kelas 2A. Ia setiap hari berangkat sekolah berboncengan dengan kakaknya yang kelas 3. Tiap ada kesempatan aku selalu memperhatikannya. Iapun tidak begitu menyadari kalau aku memperhatikannya. Hari demi hari kulewati, semakin lama aku semakin menaruh hati dengannya namun aku tidak berani mengungkapkannya. Bahkan mengajaknya mengobrolpun aku tidak berani.

Hingga pada suatu hari diacara perpisahan kelulusan kelas, tanpa disengaja aku duduk tepat dibelakangnya. Saat itu aku memperhatikannya dengan jelas, sekali lagi ia nampak semakin cantik dan mempesona. Aku bisa memperhatikannya cukup lama karena acara sekolah itu lumayan lama, sekitar 4 jam. Namun ternyata hari atu adalah pertemuan terakhir aku dengannya. Hari-hari berikutnya aku tidak pernah ketemu dia lagi. Setelah mencari-cari info ternayta ia sudah pindah sekolah ke kota lain. Betapa sedihnya hatiku.

Selesai

Posting Komentar

0 Komentar